Wednesday, 31 December 2014

Gangguan Gerak ( Pasien Pertama jangka panjang di Berau )

Berawal dari sebuah informasi seorang yang pernah saya therapy, menantu ibu ini berpesan supaya say datang ke rumahnya. Sayapun datang dan melakukan session pertama therapy. Beliau menceritakan apa yang dikeluhkannya.

Selama 4 bulan ini dia mengalami : 
  1. Kesulitan berjalanan dan duduk lama, 
  2. Bila pagi bangun tidur butuh waktu lama buat dia untuk dapat bangun, 
  3. Untuk makan dia lakukan dengan posisi tengkurap, 
  4. Sewaktu ingin berbaring dia harus menjatuhkan dirinya langsung ke kasur. 
  5. Sulit Berjongkok bila buang air besar atau kencing
  6. Sulit mengambil sesuatu barang dengan posisi membungkukkan badan
Saya memberikan usul 12 session therapy yang akan di padatkan sampai dengan tgl 19 desember 2013 sebab ibu tersebut harus pergi ke kota samarinda untuk menghadiri pernikahan kerabatnya. Scdule therapynya saya buat setiap hari selama 4 kali; 3 hari sekali selama 3 kali, 5 hari sekali selama 3 kali dan seminggu sekali selama 2 kali. Namun yang dapat terpenuhi hanya sampai 11 kali session pertemuan.

Perkembangannya terjadi secara bertahap dalam setiap masa therapy, Ibu tersebutpun membantu dengan melakukan exercise jalan kaki ringan setelah sesi ke empat berlangsung setiap paginya. Dan menekan titik titik reflexiologi ataupun accupresure yang saya ajarkan untuk tindakan tindakan segera bila beliau merasa sakit atau ngilu. pada akhir session ke 11 ibu itu sudah dapat duduk agak lama sekalipun masih merasakan sakit. Namun setidaknya ibu itu sudah saya bekali panduan menekan titik-titik bila terjadi rasa sakit

Monday, 29 December 2014

Keraton Sambaliung, Berau

Salah satu objek wisata sejarah di Berau adalah bangunan keraton Sambaliung. Menurut sejarah kesultanan sambaliung adalah hasil perpecahan dari kesultanan berau yang menjadi 2, Yakni: kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Hari itu kawan saya gondrong jalan-jalan bung suntuk untuk mengunjung keraton sambaliung. Dengan menggunakan motor kamipun meluncur ke lokasi tersebut.




Danau Labuan Cermin

Sewaktu saya tinggal di samarinda 2 bulan saya membaca sebuah informasi tempat wisata di kabupaten Berau selain pulau derawan adalah biduk biduk dengan danaw labuan cerminnya. Danau ini adaalah danau dengan dua rasa dalam satu lokasi asin dan tawar

Akhirnya saya dapat kesempata pergi ke sana sekitar bulan february 2014. Saya bersama 2 orang teman pergi menggunakan kendaraan grand max pick up. Tidak ada satupun dari kami yang tahu dimana lokasinya. Jadi kami sama sama meraba raba menemukan jalannya.

Dari tanjung Redeb kami singgah ke mangkajang dan menginap di desa tubaan kecamatan tabalar. Pagi harinya kami melanjutkan perjalanan ke sana. Kami melewati beberapa kecamatan yakni, lempake, biatan, talisayan, batuputih dan masuklah daerah labuan cermin. Dari desa tubaan kecamatan Tabalar sampai ke talisayan, jalanan masih lumayan bagus, tapi begitu masuk batu putih, wahhh sangat sengsara sekali ada sekitar satu jam lebih jalananya sangat rusak dan berdebu. Tapi semuanya terbayar ketika kami tiba dan melihat danau labuan cermin setelah 5 jam berkendaraan.

Kami menyewa sebuah perahu menuju ke danau tersebut 100rb pp untuk sepuasnya menikmati suasana danau tersebut








Pulau Derawan

Pulau Derawan adalah alasanku mengapa tinggal lama di Berau pada awalnya. Aku ingin datang, melihat dan menikmati keindahaannya. Namun selidik punya selidik biaya transportasi ke sana lumayan mahal juga sekalipun aku sudah tinggal di sini. Untuk pergi ke sana dari ibu kota berau, Tanjung Redeb kita harus naik taxi ke tanjung batu, kalau tidak salah sebelum kenaikan bbm harganya sekitar 90 rb untuk sekitar 3 jam. Untuk harga sekarang 100rb. Dari tanjung batu dapat dilanjutkan naik speedboat. harganya kata orang ada yang bilang pp 100rb ada juga yang bilang 250rb. Belum dengan biaya penginapan dan makan. wah wah wah saya pikir mahal betul wisata ke sana. Akhirnya saya lupa tujuan saya tinggal berau, malah asik bekerja sebagai therapist accupresure and reflexiology. Tapi akhirnya saya dapat kesempatan juga pergi ke Pulau Derawan dengan gratis hehehehe pada bulan Juni 2014 setelah hampir lebih dari 6 bulan saya tinggal di Berau. Kawan saya mengajak liburan ke pulau Derawan bersama keluarga pacarnya.

Perjalanan dari Tanjung redeb menuju tanjung batu dengan mobil pribadi dapat memakan waktu 2-3 jam. Sesampai di pelabuhan tanjung batu pacarnya kawan saya mencoba mencari speed sewaan. Setelah tawar menawar di dapatkanlah harga pp 900rb untuk kapasitas speedboat sd 10 orang. Perjalanan dari tanjung Batu menuju pulau derawan antara 20-30 menit. Tergangung cuaca di laut. Beruntung hari itu bukan waktu liburan jadi agak murah harga speed boatnya.

Sesampai di sana kami menginap di hotel milik ex bupati Berau yang lalu. soal harga saya tidak tahu heheheh tidak enak bertanya karena saya di ajak saja. Kami menginap 3 hari 2 malam saja di sana. Sebenarnya di sana banyak home stay murah namun posisinya tidak langsung di tepi pantai.





sunset di pulau derawan



Pagi hari di pulau Derawan









Saya punya ketakutan terhadapan kedalaman, Karena trauma tenggelam di kolam renang sewaktu. Alhasil banyak keindahan bawah laut di tempat tempat yang saya kunjungi saya lewatkan begitu saja karena ketakutanku. Bukan karena saya tidak bisa berenang, Tapi takut bila sudah melihat kedalaman langsung seperti tak berdaya dan terbayang akan tenggelam. Di pulau Derawan saya mencoba untuk snorkling sekalipun tidak terlampau dalam dan berpegangan pada kayu jembatan. Di sanalah saya melihat kura kura besar berenang..wahhhhhh senangnyaaaaaaaaaa luar biasa juga keindahan terumbu karang dan ikan ikan di laut yang berwarna warni


Pulau Derawan kenangan yang tidak dapat dilupakan, setidaknya aku setahap lebih maju mengalahkan ketakutanku terhadap kedalaman. thanks god