Wednesday, 2 October 2019

Trip Backpacker 3 Negara (Singapore, Thailand dan Malaysia)

Bagian 2
Menahan Sakit sambil Trevelling di Thailand

29 Agustus 2019

Pesawat on time berangkat dan tiba di phuketpun tepat waktu. Begitu tiba di airport Phuket langsung tukar voucher SIM card. Kali ini beli 2 SIM card sebab harganya lebih murah. Sayapun sudah memesan airport transfer dari dan menuju Phuket airport. Begitu keluar dari pintu kedatangan. Sudah berjejer nama nama penumpang yang harus di jemput. Dan memang ada nama saya di sana.

Perjalanan dari airport ke Patong beach tempat saya menginap sekitar 40 menit sd 1 jam tergantung kepadatan lalu lintas. Saya booked red planet Patong. Hotelnya minimalis, bersih dan dekat pantai. Cari makan pun mudah.

Kawan saya tiba langsung mandi dan istirahat. Saya pergi cari kebutuhan minum, shampo dan yang paling penting obat penahan sakit buat saya. Saya sulit sekali bergerak kiri kanan karena akan menimbulkan rasa sakit di dada. Ketika saya tiba tiba terbatuk ataupun bersin dada saya sakit sekali. Saya merasa tubuh saya seperti mau demam. Saya berusaha kuat sebab saya leader guide bagi kawan saya yang mengatur semua perjalanan.

Saya turun ke bawah ke mini market beli keperluan minum, shampo, kapas, tissu dan juga payung. Saya hantar ke kawan sebab dia mau mandi dan langsung istirahat. Saya turun kedua kali untuk mencari keperluan obat buat saya. Saya beli salonpas buat nyeri product Thailand dan juga conterpain cool. Balik ke hotel saya segera mandi air hangat dan membalur tubuh saya dengan conterpain. Saat itu kawan saya sudah tertidur pulas.
Ternyata sehabis di labuh konterpain saya menggigil luar biasa. Sampai saya harus pakai kaos kaki dan sarung tangan. Itupun masih terasa menggigilnya. Ada kurang lebih sekitar 15-20 menit kondisi saya menggigil. Setelah satu jam akhirnya saya baru bisa tidur cuma pergerakan saya terbatas.

30 Agustus 2019

Keesokan paginya saya bangun dengan badan yang masih sakit. Kemudian mandi dan pergi ke bawah mencari info tour setengah hari. Dapatlah untuk berdua 950 bath untuk siang hari. Sebenarnya kita bisa booked lewat KLOOK ataupun tiket.com atau traveloka lihat aja mana yang promo.

Kami di jemput di hotel tempat kami menginap. Destinasi pertama adalah Karan point view, dimana kita bisa melihat dari atas 3 pantai di kawasan phukut sekaligus. Destinasi ke 2 lihat baby elephent. Kita bisa memberi makan kepada elephent dengan membayar 100bath dan foto dengannya. Destinasi ke 3 big budha. Patungnya mang berada di ketinggian sehingga dari sudut manapun di Phuket kita bisa lihat patung tersebut. Areanya sebagian dalam renovasi. Destinasi selanjutnya adalah joulerry factory. Biasalah buat penarik minat wisatawan belanja. Destinasi berikutnya wat chalong. Kuil tempat ibadah. Dari situ kita mampir ke pabrik kacang mete seperti biasa untuk penarik minat wisatawan belanja. Setelah itu pabrik madu. Dan yang terakhir mengunjungi kota tua phuket..pulang sudah malam jadi kami langsung cari makan malam. Segera istirahat sebab subuh sudah berangkat ke airport untuk destinasi selanjutnya, yakni: Bangkok.

Terus terang saya sulit tidur bila akan melakukan penerbangan pagi. Takut ketinggalan pesawat lagipula tubuh saya masih terasa sakit. Saya tidak berani menggunakan konterpain lagi karena takut menggigil. Sayapun mencari obat di tas ketemulah splasmina aja. Badan saya seperti demam setiap malam.

31 Agustus 2019

Sekitar Pukul 4 kami sudah di jemput di hotel oleh airport transfer yang saya sudah order via TRAVELOKA ketika promo potongan 50%. Penerbangan 7.10 pagi. Ada drama ketinggalan hp kali ini. Untunglah belom jauh dari hotel kendaraan kami berjalan.

Pukul 8.40 tiba di Bangkok. Langsung nyari tempat airport transfer yang sudah saya booked, yang ternyata berada jauh dari terminal kedatangan kami. Kami booked hotel di kawasan khaosan road. Yakni khaosan road palace yang saya booked melalui Agoda.

Tiba di hotel saya boleh chek in. Pada saat chek in ada deposit yang harus saya bayarkan 1000 bath yang dapat di ambil kembali saat chek out. Setelah chek in, kami sarapan di hotel dengan membayar 199 bath per orang. Makannya lumayan enak, dengan harga segitu dan buffet itungannya murah.

Setelah maka kami langsung ke kamar. Kawan saya langsung istirahat tidur. Saya pergi keluar untuk beberapa tujuan yakni mencari bolby loundry untuk pakaian kami, mencari obat batuk buat kawan saya, obat buat saya minum, CIMB bank, transportasi ke Pattaya dan juga mencoba massage Thai.

Gak jauh dari hotel ada kedai Dolby loundry bayar 150 bath. Saya tinggal untuk mencari yang lain yakni CIMB bank. Saya jalan kaki sekitar 30 menit untuk sampai di lokasi, setidaknya saya tau lokasi banknya. Pulang saya mampir beli obat batuk buat kawan saya dan Paracetamol buat saya. Saya juga mampir memesan transportasi untuk ke pattaya di salah satu travel agent yang ada di sana. Kemudian mencoba massage Thai di kawasan khaosan road sejam 230 bath. Bukannya tambah enak setelahnya dada saya makin sakit. Selesai itu saya ambil cucian loundry dan kembali ke hotel untuk istirahat.

Sekitar pukul 4an kami bersiap pergi keluar. Destinasinya mau ke pratunam aja. Kaosan road sudah mulai bersiap siap untuk night market. Satu persatu pedagang kaki lima sudah mulai memasang jualannya.

Kami order grab menuju pratunam market. Kami keliling untuk mencari sesuatu untuk di beli di sana. Biasalah shopping baju.

Pukul 7an kami tiba lagi di kawasan khaosan road yang sudah di tutup dan mulai dengan kehidupan malamnya yang meriah. Dengan aneka suguhan makanan extreem. Kalo foto nanti di minta bayaran loh. Kami membeli seporsi pad Thai 60 bath untuk di makan berdua.

Sampai di hotel kawan saya langsung mandi dan istirahat. Sedangkan aku iseng turun ke bawah dan lihat lihat hingar bingar khaosan road. Sejam di bawah saya masuk ke kamar minum obat Paracetamol dan spasmina.

1 September 2019

Bangun tidur badanku agak sedikit berkurang sakitnya. Pagi setelah sarapan saya minum obat lagi. Sekitar pukul 10, kami berangkat menuju destinasi wisata wat pho dan wat Arun. Hari itu hari Minggu jadi di kawasan wat pho ada ibadah. Kami membayar 200 bath per orang buat masuk wat pho dengan bonus di beri air mineral.

Dari pintu keluar wat pho kami menyebrang ke dermaga menuju wat arun. Cuma bayar 3 bath per orang aja nyebrang. Kami bayar lagi enterence fee di wat Arun.

Sekitar pukul 2 selesai kami pergi lagi ke pratunam market. Serching lagi mana yang belum kami lihat. Maklum perempuan mesti senang belanja hehehe. Ketika kami sudah mau pulang hujan deras datang. Mau order grab susah sekali. Jadi kami naik tuk tuk 150 bath aja. Tiba di kawasan khaosan road sudah di tutup. Jadi kami jalan ke dalam untung tingal hujan rintik dan hotelnya gak jauh.

Seperti biasa sampai di hotel kawanku langsung mandi dan istirahat. Aku sendiri gak bisa langsung tidur. Jadi saya menghabiskan waktu lihat lihat di bawah lagi, night life khaosan road. Cuma nongkrong di lobby pas depan jalan bersama security.

Trip Backpacker 3 negara (Singapore, Thailand dan Malaysia)

Bagian Pertama : 22 jam di Singapore

Berawal dari keinginan kawan baikku yang mau mencoba trip 3 negara. Dia mau ikut tour dan minta tolong lihat apakah tour n travelnya terpercaya. Sayapun lihat ittenarynya. Rata rata sama harga gak jauh beda cuma ya dari Singapore lewat darat sampai dengan wilayah hat yai di Thailand. Sayapun bilang SM kawan saya lebih baik jalan sendri aja. Tahun 2017 saya pernah bawa kawan juga untuk trip seperti ini dengan harga yang murah banget naik Tiger air (waktu itu masih terbang) pas keluar promo.

Waktu itu dapat promo Jkt-phuket transit Singapore (sekitar 18 jam) seharga 450rb aja. Kami berangkat waktu itu bulan ferebuari. Kami ngemper di bandara sebab tiba sudah dini hari. Subuh langsung jalan ke Marlion park. Sore sudah balik airport untuk melanjutkan penerbangan pukul 6 sore. Nginap semalam di phuket. Dari Phuket lanjut ke Hua Hin naik bus ke Santorini park. Lanjut Hua Hin Bangkok dengan Van. Nginap di Bangkok 2 malam. Dari Bangkok ke Pattaya nginap sehari. Kemudian balik lagi Bangkok nginap sehari. Dari Bangkok ke hatyai naik pesawat Thai Lion. Kemudian lanjut Hat yai-penang dengan Van. Nginap di Penang 2 malam. Dari Penang ke Kuala lumpur naik bus nginap semalam. Total perjalanan waktu itu hanya 9 hari dengan biaya hotel, pesawat,bus, transport dalam kota berdua dan makan sktar 6 juta.

Berdasarkan pengalaman itu sya bilang kawan saya untuk jalan sendri. Diapun setuju dan minta saya untuk guide dia

Sayapun buat ittenary perjalanan berdasarkan harga tiket termurah. Jatuhlah pada tanggal 28 Agustus - 9 september 2019. Total 13 hari perjalanan.

Jakarta-phuket transit Singapore menggunakan maskapai Scoot. Berangkat dari Jakarta 16.30 tiba di Singapore 19.45. Saya sudah booked penginapan di Reddoorz near MRT Kallang. Kamar asrama campuran dan dapat breakfast pagi hari. Transit sekitar 22 jam 35 menit di Singapore itulah yang kita manfaatkan untuk jalan jalan di sana esok paginya.

Begitu tiba hal pertama yang kami lakukan adalah mencari tempat penukaran voucer pembelian SIM card Singapore yang sudah saya beli lewat KLOOK. Penting banget yang namanya internet supaya bisa cari info. Kami hanya beli satu SIM card aja untuk di thetering.

Penginapan yang saya pesan tak jauh dari MRT dan mudah cari makan di sana. Sarapan yang di sediakan pagi hari adalah roti dengan selai dan margarin, susu, Coco crunch, juice, kopi dan teh. Lumayanlah buat ganjel perut.

Setelah selesai kami langsung chek out dan menitip barang di penginapan. Kami langsung berangkat menuju Merlion Park. Kami turun satu shelter sebelum Marina bay. Kami jalan ke sisi hotel Marina bay dan masuk ke mall yang ada. Setelah itu naik kapal menuju Merlion Park dengan membayar 6$ per orang.

Destinasi selanjutnya adalah little India untuk sekedar cek dan lihat lihat barang barang yang di jual di sana.  Kemudian kami ke China town. Disana saya menukarkan uang di money changer.

Tak sangka waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Harusnya pukul 3 sudah start jalan ke airport sebab penerbangan selanjutnya pukul 6 sore dan kami harus mengambil tas bawaan kami di penginapan dan juga mau lihat jewel.
Karena waktu yang sangat mepet kami berdua harus bagi tugas. Kawan saya naik MRT sampai Tanah Merah. Saya turun Kallang ambil barang bawaan.

Luar biasa deg degan hati saya karena waktu yang mepet sampai di station MRT Kallang sudah pukul 5 lewat. Saya terburu buru berjalan bahkan seperti berlari membawa barang bawaan tas koper kecil dan ransel, sehingga saya terjatuh terbanting di Dada keras. 3 petugas bertanya apakah kondisi saya baik saja? Jujur saya sempat susah bernafas beberapa saat itu. Saya fikir hidup saya berakhir di sana. Namun saya coba untuk mengurut diri saya sendiri, setidaknya saya bisa bernafas dengan baik walaupun rasa sakit sekujur tubuh belom hilang. Sebenarnya saya ingin naik taxi dari situ tapi sudah sekali memberhentikan taxi. Jadi saya naik lagi MRT menuju tanah merah.

Saya tiba di Tanah merah langsung cari kawan saya. Sampai detik ini kawan saya tidak tau kejadian saya jatuh terbanting keras. Dengan menahan rasa sakit yg luar biasa akibat jatuh terbanting, akhirnya kami tiba di pintu keberangkatan dengan terengah engah. Gate pintu keberangkatan kamipun letaknya jauh. Untunglah tiba tepat waktu pesawat sedang persiapan boarding dan masing ada penumpang yang mengantri.
Rasanya senang kami sampai juga dan tidak ketinggalan pesawat.

Perincian pengeluaran :
Tkt Jkt-phuket  trnst Singapore 2.062.544
Reddoorz near MRT Kallang 322.935
Simcard Singapore 157.500
Kartu MRT 2pcs $24
Isi ulang $10
Naik perahu di Marina bay $12

To be continue Bagian ke 2
Menahan sakit sambil Travelling di thailand

Saturday, 12 January 2019

Perjalanan Dari Kuching ke Perbatasan Malaysia (Biawak) - Indonesia (Aruk, Sambas)

Tgl 8 Desember saya pergi ke serawak untuk mengunjungi kawan baik saya di Limbang untuk merayakan Natal di sana melalui pontinak. Saya akan singgah dulu di kuching baru ke Limbang. Dari airport mesti ke terminal Ambawang untuk menunggu Bus. Saya menggunakan jasa ojek dan hujan hujan saat itu. Sebenarnya Gojek/Grab sudah ada, lebih baik gunakam itu. Sampai di terminal Ambawang wah saya basah kuyup.

Saya membeli tiket bus Damri yang waktu itu sedang diskon 180.000 saja. Tiket bus lain di jual di harga 230.000. Oh ya ada satu ketentuan kalo tukang ojek atau taxi membawa orang ke terminal ambawang, akan mendapat fee dari loket bus.

Inilah Suasana Terminal Ambawang saat akan menunggu bis.

Saat pergi saya akan lewat perbatasan Entikong, sedangkan buat pulang rencananya akan lewat perbatasan Aruk, Sambas. Trip pulang inilah yang paling saya nantikan karena ingin melihat perbatasan yang katanya sudah dibangun dan resmikan 17 maret 2017.

Selama mengunjungi kawan kawan baik, saya berupaya mencari info transportasi dari kuching ke biawak lewat bertanya ataupun lewat internet. Sangat sedikit info yang bisa di dapatkan. Kebanyakan orang lokal sana tidak menggunakan transportasi umum. Jadi sulit juga menjelaskan. Di internet di situs citipubliclink memberikan info adanya bus dari kuching ke biawak dengan tarif 20rm. Benar atau tidaknya saya mesti tanya ke counter bus itu.

Tiba mau perjalanan balik saya berada di sri aman. Saya Berangkat dari sri aman ke kuching pukul 6. Pukul 7 bus lanang datang. pukul 10.45 bus tiba di kuching central.

Sebenarnya saya sudah booked hotel di borneoshare guest hostel 7km dr terminal bus, namun saya tidak jadi nginap di sana karena saya pikir nanti kalo kesiangan bangun saya tidak dapat mengejar bus ke biawak pagi. Akhir saya menginap di penginapan dekat kuching central dengan berjalan kako sekitar 2menit saja. Ada beberapa penginapan di sana, saya pilih Apai homestay. Saya membayar 40rm untuk harga satu bilik kecil dengan kipas angin dan pajak 10rm yang di kenakan untuk setiap turis yang menginap.

Inilah lokasi Apai homestay dekat kuching central bus.

Saya bangun hampir sekitar pukul 8 pagi. Setelah mandi saya bergegas ke kuching central untuk bertanya soal bus ke biawak. Sampai di counter citypubliclink ternyata tidak ada bus ke biawak atau pun lundu. Yang ada adalah Van ke Lundu dengan jadwal 7.45, 10.30, 1.30 dan 4.00.
Saya tanya lagi soal van dr lundu ke biawak petugas counter bilang nanti tanya sama drivernya. weh weh weh jadi dag dig dug deer dehhh...

pukul 10.45 van datang dan membawa kami ke lundu. Jalan menuju ke lundu sudah sangat bagus dengan pemandangan bukit yang di tutupi hutan lebat. Kami sekali menyebrangi sungai menggunakan ferry yang ketika kami datang sudah ada di sana. Kira kira 5-10 menit di ferry yang berjalan sangat lambat. Kami tiba di pasar lundu sekitar 12.15. Ongkos yang saya bayar 15 rm.

suasana perjalanan Kuching-Lundu

Tiba di pasar Lundu, saya tanya dengan driver Van tentang Van ke biawak. Dia bilang jarang sekali ada Van ke biawak. Mesti sewa satu kereta ke perbatasan. Katanya lagi hanya 30 menit ke sana dengan biaya yang biasanya diminta 50rm. Driver menyuruh saya tunggu di terminal tempat saya di turunkan.

Saya lihat ada counter yang buka dan coba bertanya soal Van ke biawak. Ternyata tidak ada. Gak berapa lama ada seorang bapak bertanya mau kemana saya pergi. Saya bilang mau ke biawak perbatasan. Diapun menawarkan jasa pengantaran ke biawak dengan harga 20rm seorang kalo ada 2 orang pergi. Tapi karena hanya satu orang jadi bayar sewa 40rm. Saya pikir Ok lah dari pada saya terlantar di Lundu gak tau mau apa hehehe. Sepakat dengan harga segitu sayapun naik.

Baru sebentar bejalan dia stop menaikkan penumpang, yakni seorang bapak yang merupakan warga negara Indonesia. Dari percakapan mereka sepertinya bapak itu tdnya mau naik mobil ini, namun gak sanggup bayar 40rm, makanya tidak jadi. Karena saya ada sebagai penumpang si drivernya mau menaikkan dia sebagai penumpang dan memperbolehkannya bayar 15rm.

Sepanjang perjalanan bapak warga Indonesia itu berkeluh kesah pada driver persoalan keberadaannya itu. Saya menguping pembicaraan mereka, kasihan juga nasib ini bapak pikirku dalam hati.

Bapak itu turun lebih dulu sebelum pintu perbatasan. Saya turun pas di pintu masuk kantor imigrasi biawak Malaysia. Saya seharusnya membayar 20rm, cuma kasihan juga SM driver itu Krn sudah tolong si BPK yang WNI. Sayapun membayar supir itu 30rm. Beliau meninggalkan no telp untuk saya, bila kapanpun mau lewat Aruk lagi.

Perbatasan sepi waktu saya lewat. Jadi agak bingung saya dimana counter ceknya. Namun, petugas memanggil saya untuk menunjukkan tempat copnya.

Suasana perbatasan Malaysia, Biawak

Selesai cop pasport di bagian Malaysia..Saya harus berjalan kaki mungkin sekitar 5-10 menit. Saya gunakan waktu berjalan sambil berfoto-foto dan mengambil video. Ada driver travel menawarkan jasa untuk menghantar ke Sambas dengan tarif 50rm (150.000). Karena saya sudah pesan travel dengan teman om jadi saya katakan tidak. Perjalanan menuju imigrasi Aruk menanjak, dr atas kita bisa lihat pemandangan hutan lebat di seklilingnya.

Dari kejauhan saya melihat gerbang perbatasan Aruk. Sayapun teriak gembira dengan senangnya karena akhirnya saya dapat sampai ke sini. Melihat sendiri kemegahan dan keindahan perbatasan Aruk milik Indonesia. Tak hentinya saya bersyukur karena Tuhan memberikan berkahnya bagi masyarakat Sambas pembangunan. Baru lihat gerbang dari jauh aja sudah senang apalagi mendekat hehehe.

Mendekati pintu gerbang banyak mobil mobil terparkir. Saya bingung, mobil siapa yak??? Ada satu mobil dengan wanita drivernya yang mengajak bicara mananyakan saya mau kemana. Di situ saya paham, ini travel travel yang akan membawa siapapun ke Sambas. Lagi lagi saya tolak tawaran travel itu. Ada juga ojek motor yang menawarkan jasa mengantar dr gate biawak ke Aruk. Tolak aja secara halus karena mang jalan kakipun senang saja.

Saya berfoto foto sepanjang perjalanan menuju counter copy imigrasi Aruk. Wowww..berdecak kagum dan bangga karena karya pembangunan yang telah di lakukan presiden sekarang dengan tag line membangun dari perbatasan.

Sayapun ketemu driver yg sudah di pesan. Kami banyak bercerita soal perbatasan ini dan rencana jangka panjang yang dia ketahui dan saya tahu juga dari berita. Yakni juga sebagai Border exportir/import Indonesia-serawak Malaysia. Ini suatu langkah yang besar dan akan berdampak ekonomi bagi masyarakat Sambas yang dulu terpinggirkan.

Sepanjang jalan dr Aruk ke Sambas saya bahagia melihat jalan aspal yang mulus, karena perbatasan di bangun. Itu juga yg di sampaikan driver travel mas adi dalam sharenya merasakan sendiri bagaimana akhirnya pembangunan menyentuh di sana.

Semoga rencana pembangunan perbatasan terus dilanjutkan. Itulah doa saya sebagai anak bangsa yang mencintai negri ini.

#iloveindonesia
#perbatasanindonesia-malaysia
#ayotrevelling

beginilah Suasana perbatasan Aruk, Sambas