Sunday, 31 December 2017
Tuesday, 29 August 2017
Amazing Takabonerate (Atol no 3 in the world), Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Bagi saya ini petualangan pertama saya yg saya bisa katakan petualangan tergila dengan sahabat saya dari Swiss (dia pernah bekerja sebagai seorang fotografer profesional, skrng sudah memulai kembali debutnya sebagai fotografer dengan satu project mengenai tambang. Karyanya telah di publikasikan dalam exhebition di swiss. Saya dapat rejeki dikirimi buku karya pertama fotografinya). Untuk trip ini saya punya banyak kenangan foto, baik yang di jepret olehnya sebagai fotografer maupun melalui ponsel saya.
Sebenarnya rencana awal trip kami adalah ke raja ampat. Namun setelah saya mencoba menghitumg budget perjalanan dan timing perjalanan yg dia berikan, akhirnya sahabat saya dengan terpaksa membatalkan destinasi tersebut.
Saya ajukan destinasi bali dan lombok yang sudah terkenal di mancanegara. Kedatangan dia sebenarnya ada tiga tujuan, pertama berjumpa saya, kedua travelling yang menjadi hobi kita bersama, ketiga acupresure (karena memang ada keluhan yang selalu saya dengar sejak mengenalnya di sekitar bahu n leher)
Tanggal 26 februari 2013 beliau tiba di soekarno hatta. Saya menjemputnya untuk langsung kita terbang ke Bali. Di Bali kami menginap di gg poppies yang katanya terkenal murah meriah dengan harga kamar semalam seingat saya 185rb.
Keesokan hari nya kami menyewa motor untuk berjalan-jalan. Kami hanya mencoba destinasi dekat yakni sanur. Sekalipun ini trip saya yang ke tiga ke bali namun baru kali ini sayalah yang jadi petunjuk jalan. Biasanya saya tinggal duduk manis sampai tujuan. Walhasil kami berdua tersesat sekalipun sudah menggunakan GPS. Sahabat saya yg memang punya keluhan di sekitar leher dan bahu tidak kuat menyetir motor lama lama jadi sudah letih dan mulai grundel hahaha.
Setelah 2 jam berputar putar akhirnya kami singgah juga di pantai daerah sanur. embuh namanya lupa sudah. Kami makan siang di sana sambil bercakap cakap tentang segala sesuatu tentang bali (budaya, pariwisata, film julia roberts, religion etc) . Dia mencoba melihat peta bali, melalu peta yg kami ambil di hotel. Tiba tiba dia bertanya " where is the center of Bali ". Saya tertawa ngakak hahaha. Dia tidak menemukan apa yang dia rasa tertarik untuk di lihat ataupun tinggal lama. Dalam bahasanya "crowded with tourist". Jadi kami memutuskan besok berangkat ke Lombok via ferry.
kembali ke penginapan, kami berjalan jalan di sekitar gg popies dan menemukan greek restaurant. Dia menyukai makanan di sana dan menikmati tempatnya yg unik. tempat favouritenya untuk makan. "Setidaknya adalah yang dia suka diBali", pikirku dalam hati
Keesokan harinya kami breakfast lagi di sana. Setelah itu chek out hotel dan menuju pelabuhan padang bai. Sekitar 4 jam kami berlayar dr padang bai ke lembar. Malam sekitar pukul 9/10 kakak dan abang saya di lombok menjemput kami di pelabuhan. Kami akan bermalam di rumah kakak saya.
Esok hari kami pergi dengan motor ke senggigi. Kami mampir ke pantai untukbmenikmati kelapa muda. Di Jalan pulang kami berhenti tuk dia memotret kumpulan monyet. Dan kami mencoba masuk ke sebuah kampung bertanya tanya soal air terjun dekat sana. Mereka berkata ada air terjun gripak. Karena hari sudah mau senja, kami putuskan pulang tanpa pergi ke sana.
Hari berikutnya kami akan pergi ke gili trawangan. Kami menggunakan taxi menuju pelabuhan bangsal. Melihat delman di sana membuatnya senang karena unik. kami menamainya lombok ferari hahaha.
Tiba di pelabuhan kami mengantri karcis. Seperti biasa pelabuhan bangsal ramai dengan para wisatawan. gak berapa lama saya menyaksikan wisatawan asing beradu mulut dengan calo di sana. wah kasihnnya dalam hati saya wisatawan ini. Memang agak kurang menyenangkan masyarakat di sekitar sna. Perlu edukasi lagi soal pariwisata supaya setiap wisatawan merasa nyaman pergi ke lombok. Kami berdua hampir juga berkelahi dengan buruh angkut di sana karena kekasaran mereka yg tanpa izin mau mengangkut barang bawaan kami yg tak seberapa hahaha.
Setelah chek in hotel, kami pergi dengan berjalan kaki keliling pulau. Setelah berjalan cukup jauh, belum setengah pulaupun kami kelilingi, Kami berhenti lama sambil berteduh di suatu tempat seperti restaurant tapu tak terpakai, di sampingnya ada batu besarnya. Dia sudah lelah karena panas hahaha. Di sana kami bercakap cakap mengenai banyak hal. Diapun mengungkapkan kembali bahwa bukan tempat ini yg ingin dia lihat dan tinggal lebih lama. lagi lagi baginya gili is " crowded tourist ". Dia punya julukan khusus untuk gili. Karena awalnya susah menyebutkan di bilang gili is gigi island hahaha...
Keesokannya kami bergegas bangun, agar dapat naik kapal ke bangsal dan mengejar trakking ke gripak waterfall. Dalam perjalanan balik ke bangsal dia meminjam hp saya untuk melihat google map. Kemudian dia berkata saya mau ke pulau ini, sambil menunjukkan jarinya ke layar hp ke sebuah pulau bernama "takabonerate". " waduhhhh..saya gak pernah dengar ada tempat dengan nama itu. Bagaimana cara perginya ke sna sebab dalam peta tempatnya di antara pulau flores dan sulawesi selatan.
Saya mencoba serching untuk mengetahui transportasi menuju sana. Ternyata belum ada org yg menulis bagaimana caranya pergi ke sna, yang ada bagaimana caranya pergi ke ke pulauan selayar sebab takabonerate adalah bagian dari kabupaten kepulauan selayar yang memang punya banyak sekali pulau pulau kecil.
Saya punya opsi melalui pelni dari lombok ke makasar karena saya lihat ada jadwal kapal laut malam ini.
Kami naik angkutan umum dr bangsal menuju pintu masuk gripak waterfall. Perjalanan menuju gripak waterfall ternyata cukup jauu dari desa tempat kami turun. Kami sempat singgah di rumah warga membeli pisang emas buat bekal di perjalanan. Di perjalanan kami bertemu 3 anak kecil laki laki, yang pada akhirnya menjadi penunjuk jalan kami. Setelah 2 jam berjalan akhirnya kami sampai juga di gripak waterfall. Terbayar sudah lelahnya perjalanan dengan mandi di air terjun hahaha.
Pulangnya kami turun ke deesa terdekat, mencari ojek supaya lebih cepat sampai ke jalan raya untuk mencari taxi yang sudah saya order lebih dulu. Kejar kejaran dengan waktu keberangkatan kapal pelni, akhirnya kami tiba di rumah sekitar antara pukul 4-5 sore. Sampai di rumah saya langsung bilang abang saya kami akan berengkat malam ini ke pelabuhan lembar ngejar kapal pelni mau ke Makasar.
Entah kenapa tiba tiba saya memcoba searching tiket pesawat. sya infokan kita bisa naik pesawat tapi lewat bali. Diapun menyetujui perubahan rencana itu, karena dia ingin makan kembali di greek restaurant hahahaha. akhirnya tengah malam buta kami berangkat kembali ke bali (lucu rasanya) supaya tiba di bali pagi hari. Sahabat saya meminta agar jangan lagi menginap di popies. Sayapun mengusulkan untuk stay di Ubud.
Kami menyewa mobil dari padang bai menuju ubud dan menginap kalau tidak salah niki hotel. letaknya masuk ke dalam. Indah pemandangannya. Kami menginap 2 malam di ubud.
Penerbangan kami ke makasar dari Bali rasaya sore seingat saya. Kami chek in pagi hari dan menyewa mobil dengan destinasi, mongkey forest, pasar sukowati dan mencari barang antik (dia pencinta barang antik), greek restaurant di gg poopies dan berakhir di airport.
Di sukowati dia mencari scraf buat souvenir adiknya dan dia membelikan satu buat saya. Dia juga membeli ukiran rama dan shinta dari kayu di toko barang antik. Lumayan sekali beratnya. Dan kamipun menikmati greek food untuk terakhir kalinya.
Tiba di makasar seingat saya malam jam 7an. Kami bingung mau menginap dimana. Jujur saat itu saya seperti org buta menuntun orang buta. kami naik damri ke kota. Saya pikir nanti di tempat terakhir turun baru kita putuskan menginap di sna, yang penting sudah di kota. Ternyata Makasar sangat macet jam segitu. Kamipun turun di suatu tempat entah dimana hahaha. kemudian memanggil taxi untuk membantu kami mencari hotel. Akhirnya kami dapat juga hotel hampir sekitar pukul 9.
Karena sakit bahu dan lehernya, hampir setiap malam saya mengacupresure dia. Diapun tidak mampu melakukan travelling cepat yang akan membuatnya letih, moody n rewel bila kurang istirahat hehehe. Pokokke ta sabarin deh sing penting dia Happy di indonesia sebab dia sahabat saya.
Kami harus berangkat pagi sekali dr hotel ke terminal bus, jika tidak kita akan terjebak macet dan ketingalan bis. Sayapun tidak bisa tidur, takut kesiangan, Hal itu membuatnya jengkel dan memarahi saya karena menggangu tidurnya. Sayapun menghabiskan sisa waktu dengan duduk di kursi sambil gerundel sendiri.
Dari informasi yang saya terima bus akan berangkat jam 7 pagi. Pukul 5 pagi sy sudah siap karena taksi akan menjemput jam setengah 6 pagi. Dia terbangun dengan emosi karena tidur yang masih kurang lelap.
Di perjalanan kami diam diaman saja hehehe. sampai di terminal bus sebelum pukul 7. Ternyata bus berangkat jam 9 pagi. Ya begitulah travelling di indonesia seringkali kita tidak mendapatkan informasi yg akurat mengenai transportasi darat. Kalo di pulau jawa semuanya memadai, tapi di Indonesia tengah n timur, minim informasi..
Bis berjalan dari makasar menuju pelabuhan tanjung bira kemudian naik ferry menuju pelabuhan banteng kabupaten kepulauan selayar dan melanjutkan perjalanan ke kotanya sehingga tiba di kota pukul 9 malam. Harga tiketnya waktu itu masih 100rb rupiah.
Kami menginap di mess pemda hotel dan berjumpa mba Linda pegawai di sana. taraifnya antara 300-400rb saat itu (kalo saya tidak lupa). Lumayan bersihlah dan luas di bandingkan hotel yg lain. Sayapun mencoba bertanya mengumpulkan informasi dari mba linda bagaimana saya bisa ke takabonerate. wah ternyata sulit mesti sewa kapal dari sini yg harganya 6-7juta. Wedan. Beliau menyarankan saya untuk besok datang saja ke kantor dinas pariwisata selayar untuk info jelasnya.
Pagi harinya kami berkunjung ke kantor dinas pariwisata. Seorang pegawai wanita (saya lupa namanya) melayani pemberian informasi ke kami dan opsi yang lain menuju takabonerate. Katanya naik kapal perhubungunan ke kecamatan kayuadi. Dari sana sewa kapal lebih murah katanya 900rb aja ke Tinabo yang merupakan spot terbaiknya. Dia juga menyarankan untuk kami berkeliling saja dulu di dekat sini dengan menyewa motor. Dia menelponkan orang yang bisa menyewakan motor dan berjanji akan menghubungi kami bila ada kapal ke kayuadi. wahhhhhh baik sekali orang orang di sana. Saya rasa hanya kawan saya saja tourist asing di sna pada saat itu haha.
Dengan motor sewaan seharga 60rb sehari. Kami mencoba berkeliling selayar. Katanya ada pulau kecil yg bisa di kunjungi dekat sini. Seingat saya ada 2 pulau kecil yg kami kunjungi dengan membawa motornya dalam perahu. Yang saya ingat hanya satu nama pulau lagi yakni Kahu kahu, satu pulau lagi saya lupa. Tiba di pulau itu semua mata memandang kami karena ada bule masuk ke kampung mereka. Dengan berkendaraan motor kami keliling pulau itu, sahabatku mau mencari tempat sunyi untuk berkemping seandainya kami tidak dapat juga jalan ke takabonerate. Di pantai ternyata yang ada tumpukan sampah, kotor sekali. Di pulau yang satunya lagipun ternyata sama, kotor dengan tumpukan sampah.
Kami pun berjalan ke arah yang lain mencari pantai yang tenang dan sepi. Itualah kesukaan sahabat saya. Hampir sekitar 2 jam kami berkendaraan entah kemana, masuk kampung keluar kampung, tibalah kami sore hari di sebuah desa yg jauhh sekali gelap dan tak ada listrik bahkan sinyal telp. Kami melihat rumah pendudk tepi pantai yang luas dan nyaman. Kami bertanya apakah kami boleh berkemping disana? orang itu mengizinkan kami. Kamipun janji esok hari akan datang kemari untuk berkemping. Sahabat saya bahagia sekali menemukan tempat itu. Tak sabar akan berkemping esok hari. Untunglah kami masih ingat jalan pulang ke hotel malam itu.
Kami menginap semalam lagi di mess pemda. pagi harinya kami mempersiapkan diri untuk berkemping di desa itu. Di tengah persiapan, kami di telp ibu maryati (seingatku namanya, samar samar aku coba mengingat. dan saya haturkan terima kasih padanya karena sudah menolong saya dan sahabat saya) bahwa ada kapal hari ini ke kayuadi. wah tak terkira senangnya sahabatku. Kami tidak dpt menghubungi org yg punya rmh di tepi pantai krn memang di sana tidak ada signal (maafkan kami). Sebelum berangkat ke kayuadi sahabatku mentraktir ibu maryati dan mba linda untuk makan siang. Ibu maryati berpesan nanti tiba di kayuadi cari bapak a (saya lupa namanya) keluarganya, tinggallah di rumahnya, besok baru cari kapal ke tinabo, bayarlah 50rb kepada petugas untuk kalian berdua.
Kapal yang kami tumpangi ke kayuadi kapal fiber. Dengan penumpang mungkin tak sampai 20 orang saja. Katanya kami akan berlayar sekitar 7-8 jam. Menjelang sore kami naik ke deck atas kapal untuk melihat sunset. Langit begitu indah dengan taburan bintang bintang. Di sanalah saat pertama kali saya melihat bintang jatuh.
Sekitar pukul 9an malam kapal tiba tiba berhenti. Saya pikir sudah tiba di pelabuhan ternyata belum, sedikit lagi tiba hanya kapal kehabisan bahan bakar hahahaha. Kami menunggu mungkin hampir 2 jam pertolongan kapal kayu sehingga dapat membawa kami ke dermaga. Hampir sekitar jam 11 malam saya tiba di keluarga ibu maryati yang dengan baik hati menyambut kami dan mempersiapkan tempat kami berbaring.
Pagi hari ketika terbangun sahabat saya seperti panik. "paradise how we gone go to tinabo?, and how we can back home again?" dan macam macam lagi pertanyaan yang sejujurnya saya juga gak tau jawabannya apa. Kemudian dia bertanya dimana sleeping bag saya. Waduh saya jadi panik deh pagi pagi di serang bertubi tubi pertanyaan yg sulit. Memang saya yg bertanggung jawab mengatur perjalanan, keuangan, barang-barang dan juga mengacupresurenya. Saya sepertinya bukan sekedar tour guide, tapi baby siter bagi dia hahahaha.
Saya bilang kamu tenang, saya akan cari info dan jalan keluar. Pertama saya mesti ke pelabuhan mencari sleeping bag nya. Ternyata kapal belum juga sandar. Kedua saya cari info harga kapal ke tinabo. beberapa datang menawarkan diri dengan harga antara 3,5 juta, 2 juta dan yang terakhir 1,5 juta. waduhhhhh ini mah sudah cilaka 12 uang kami cuma tinggal 1,25 juta aja hahahaha.
Ada warga di sana baik hati memberi kami info. Katanya ada kapal nelayan yang akan berangkat ke jinato. Ke Jinato aja bagus juga kok. Ada pos jaga juga di sna. Nanti kamu bayar aja uang rokok. Haduh baik sekali bapak itu. Saya bilang sm sahabat saya, kami dua bapak itu akan pergi ke sna..kamu tunggu di sini. Bapak itu menghantarkan kami ke rumah nelayan itu. Tapi sampai di sana ternyata sudah berangkat.
Bapak itu kemudian teringat bahwa ada satu nelayan lagi yang akan berangkat ke Jinato esok hari. Kalo ini saya tak akan lupa namanya. Saya memanggilnya kak ardi, Dia org Lombok yang sudah menetap di sana. Sayapun di hantarkan ke sna untuk berbicara. Dia bilang memang besok dia akan ke Jinato bersama babinsa. Namun karena saya meminta tolong dia mengajukan opsi kalo mau berangkat sekarang boleh aja saya antar ke tinabo. Tapi kamu bayar minyaknya ya 700rb. Sayapun mengok kan
Setelah selesai berunding dengan Kak Ardi saya di antar ke ketempat semula. Sahabat saya sudah mulai grundel lagi dan bicara macam macam. Tak tahan sudah akhirnya saya menangis. Capek, lapar krn belum sarapan, kesel, pokoknya campur aduklah. Sebenarnya saya paham ketakutan dia yg memikirkan bagaimana jalan pulang. Melihat saya menangis diapun berhenti ngedumel dan meminta maaf. Saya bilang sama dia. Dont worry i will bring u to the place u want to be. that my promise. saya bilang kita berangkat hari ini dengan membayar 700rb ke tinabo.
Mendengar itu dia kegirangan. Saya berkemas barang dan pamit pada tuan rumah mengucapkan terima kasih atas pertolongan mereka. Kami mengecek barang kami kembali di pelabuhan. Ternyata sleeping bagnya ada.
Kami berlayar bersma satu org babinsa, kak ardi serta asistennya dan sahabat saya. Perjalanan yang sangat menakutkan karena ombak yang besar. Waktu itu musim angin barat. Di tengah perjalanan kapal kami di hantam ombak yg sangat besar dan sudah termiring. Untunglah kak ardi mengambil alih kemudi. Tak berapa lama kemudian mesin kapalnya ngadat. Setelah di perbaiki kapal tersebut dapat jalan kembali. Namun gak berapa lama berhenti kembali. kak ardi memperbaiki lagi mesin kapalnya. Diapun bilang kepada saya kita tidak dapat ke Tinabo sebab mesin kapal tidak sanggup ke sana. Ombaknya sangat besar. Kalian ikut kami ke Jinato, tenang saja nanti kalian saya inapkan di rumah kawan saya. Dia berkata lagi sudah lama saya menggunakan kapal ini, baru kali ini kapalnya ngadat. Saya merasa tak enak hati, sebab sayalah yang memohon untuk jalan hari itu juga demi sahabat saya, padahal dia sudah beri tahu bahwa ombak akan besar sebab sudah kesiangan berangkat. Kami menyetujui untuk beralih tujuan ke Jinato demi keselamatan kami bersama.
Akhirnya setelah 2,5 jam kami pun tiba di jinato sktar pkul 3 sore hari. Dan seperti janji kak ardi dia membawa kami ke rumah kawannya untuk tinggal dengan mereka. Setelah kami beramah tamah dengan tuan rumah saya pamit pergi ke pantai mau menikmati sunset.
Ternyata Takabonerate adalah kawasan atol yang terdiri dari 15 pulau. 9 berpenghuni dan 6 kosong. Ada dua pos jaga yang pertama di Tinabo pulau yg tidak berpenghuni dan yang ke 2 adalah di Jinato. Di Jinatolah saya berjumpa dengan Asri, salah satu penjaga taman national yang bertugas sebagai humas dan berkaitan dengan pariwisata. Asri dan kawan saya mempunyai hobi yang sama yakni fotografy. Jadi lah hari itu kami berjumpa pertama kali di pantai jinato karena sedang mencari foto moment sunset. Kami bercakap cakap tentang banyak hal. Dan dia mengundang kami esoknya ke pos jaga untuk melihat hasil transplatasi terumbu karang yang di buat.
Monday, 28 August 2017
Rental Mobil Di Berau
Menerima carteran mobil di Berau
- Dari dan menuju Bandara
- Tanjung Batu
- Tanjung Selor
- Talisayan
- Biduk Biduk
Hubungi :
Sardi S.
081346476308
Thursday, 24 August 2017
Kampung Uma Kulit, Serawak, Malaysia
Desember 2010 teman baikku yang berasal dari suku dayak kayan kaltim memintaku untuk menghadiri pernikahannya dengan warga negara malaysia yang tinggal di kampung uma kulit serawak. Sejujurnya saat itu saya punya 2 kendala. pertama passport saya yg di tahan org pjtki ilegal (lain kali akaj saya share kisahnya hahaha). Yang ke dua tentunya berkaitan dengan biaya keberangkatan. Sebenarnya ini bukan skdar permintaan tapi paksaan bahwa saya harus berangkat. ciloko sudah.
Dia bilang nanti sy akan berangkat dengan temannya dan temannya akan meminjamkan uang 600rb. Untuk perjalananku dari pontianak ke bintulu. Sedangkan untuk perjalananku dr jakarta ke pontianak ada kawan yang menawarkan meminjamkan uangnya tanpa saya memintanya..Dengan cara pembayaran dicicil dengan jasa acupresure saya ( tx for ur help ). Perkara biaya keberangkatan sudah ada solusinya.
perkara ke 2 mengani passport saya.
Karena perkaranya menurut saya wktu itu rumit dan saya perlu mendesak, jadi singkat cerita kawan saya ricky melalui sodaranya yang membantu saya mengurusnya (Ini bukan contoh yang baik untuk di tiru, namun tetap sy bersyukur pd akhirnya pasport baru ada di tangan saya)
Trip perjalanan ke serawak, malaysia merupakan trip ke 2 saya ke sna. Tahun 2007 melalui pak nurdin dan bersma rekan dari yayasan air kehidupan kami menerima undangan pelayanan gereja yang berada di sekitar kawasan tebedu (suatu kampung yang indah nan unik, sayang sy tidak punya foto foto kala di sna, maklum blm ada smartphone hahaha)
Ke serawak lewat pontianak merupakan perjalanan yang melelahkan karena lewat jalan darat. Rata rata keberangkatan bus dari pontianak pada malam hari antara pukul 7-9 malam. Tiba di perbatasan entikong sktar pukul 2/3 pagi. Kami menunggu pintu perbatasan di buka. seingat saya ramai sekali di sna dengan orang org yg akan masuk ke malaysia, dengan para pedagang mata uang, dengan calo calo pengisi borang (saat itu msh isi borang, skrng tidak lagi dan tidak seramai waktu itu terakhir saya ke sna awal desember 2016
Jam 5 pintu di buka, maka berbondong bondonglah org mengantri cop passport. bis kami akan menunggu di pintu keluar gerbang malaysia. Sktar pukul 7 malaysia bis mulai berjalan kembali menuju kuching. Dari kuching kami melanjutkan perjalanan lagi menuju Bintulu (7 jam dr kuching). Tarif bus dr tahun itu sd terakhir ke sna tidak terlalu signifikan kenaikannanya.
Tiba di terminal bus bintulu, kawan saya menjemput kami berdua. Kami menginap di rumah keluarganya. Kesesokan harinya kami naik transportasi van ke kampung asap uma kulit kira kira 3 jam perjalanan.
Kampung yg sangat unik, khas dayak, yakni: rumah panjang. Di sana kami tinggal dengan pendeta jemaatnya pst matius berserta istrinya ibu florance katu dan 2 anak mereka. Bagitulah cara perkenalan saya dengan beliau.
Bapak dan ibu pendeta di sana sangat baik menerima kami sebagai tamu. Kawan seperjalanan saya tidak akan bersma kami sbb dia di minta melayani di suatu searah perjalanan dengan kami ke asap. Ibu florens banyak memperkenalkan saya ke jemaat dan mempromosikan jasa saya. Diapun meminta saya beberapa kali untuk melayani di sna.
Setelah hari pernikahan sahabat saya tersebut saya di tinggal di tempat itu (yah mang gak mungkin juga ikut pengantin baru pergi heheh). Sebenarnya banyak kisah menyenangkan bahkan mengharukan saat saya berada di kampung itu khususnya mengenai pekerjaan saya sbg therapist. Mengingatnya membuat saya rindu pada orang orang di sna sebab lama sudah saya tidak berjumpa mereka.
karena visa ke sana hanya 30hari, maka syapun harus keluar dr malaysia 4 hari sebelumnya, mengingat waktu yg lama tiba di perbatasan. Terima kasih untuk bu florens yg menjadi marketing yg baik buat pekerjaan saya sehingga akhirnya saya bisa kembali ke jakarta pada masa itu dan juga membayar hutang saya hehehe
happy acupresure and travelling
to be continue next story
Jayapura, papua impian masa kecilku
Keahlian acupresorelah yang telah menghantarkanku pergi ke berbagai destinasi yang pernah ku kunjungi. Setiap trip punya cara yang unik dan spesial. Orang banyak berfikir mungkin Krn aku punya uang banyak. Para sahabatku lah yg paling tau seperti apa aku dan kantongku yang tidak pernah bersahabat dalam banyak perjalananku.
Saya ingat saat ke Papua hanya membawa uang tak lebih dari 200rb. Saat itu kawanku yg mengajak aku dari jakarta-yogyakarta-kediri naik kereta meminta tlongku sewaktu sdh di Kediri di kediaman mamanya untuk mengantarkan dirinya balik ke Jayapura karena kondisinya sakit dan bawa anak. Tanpa pikir panjang ya saya setujui saja. Kasihan juga dia pikir saya.
Dan akhirnya saya pun berangkat dengan menggunakan pesawat merpati (ketika itu merpati masih beroperasi) dengan trayek surabaya-makasar-biak-jayapura. Karena sesuatu dan lain hal, kami di inapkan oleh merpati di hotel di Makasar semalam, besoknya jam 10 seingat saya baru berNgkt lagi.
Tak terkira rasanya ketika pada akhirnya pesawat mendarat di bandar udara Sentani di Jayapura. Woww...for me its amazing. My dream come true.
Satu bulan saya di sna. seingat saya saat itu hanya mengunjungi 2-3 pantai, perbatasan Papua Nugini ( kami tidak dapat lintas karena saat itu menjelang hari raya kemerdekaan), daerah trans Arso. Menurut info ternyata ada keluarga bapak saya di sana. Sayapun mengunjungi bapak Uda almarhum dan makci bahkan menginap. Rumah Mereka di Pasific indah (di atas bukit ).
Sekalipun sudah besar mak ci saya menyangui uang jajan 200rb. Senangnya bukan main hehehe. Saya juga berjumpa kawan Mama saya di sana yg saya panggil papi. Kemudian saya bekerja acupresure untuk satu org keluarga kawan saya. Sayapun beberapa kali memegang untuk mengacupresur kawan saya.
Setelah satu bulan, saatnya meninggalkan Jayapura. Kawan saya ada acara konvensi wanita Gereja baptis di Bali. Lagi lagi dia meminta tolong dikawani Krn anaknya ikut serta juga.
Dari Jayapura kami naik maskapai Batavia air ke Makasar transit di Manokwari. Tak di sangka tak di duga sy bertemu sepupu saya yang bekerja sbg pramugari di maskapai tersebut hehehe..( miss u sis ... ). Karena saat itu bulan puasa jadi banyak penumpang yang tidak mengambil jatah makanannya, sepupuku memberikan 2 kotak makanannya ketika saya turun di Makasar hahahhaa.
Dari Makasar ke Bali kami naik Garuda. Tiba di Bali rasanya juga amazing. Karena itu pertama kali juga saya ke Bali. Dulu sy cuma bisa lihat lihat di TV apa itu Bali. Skrng Bali ada di depan mata.
Saya lupa brp hari di Bali seingat saya antara 3-5 hari. Sahabat baik saya menyusul juga ke Bali. Krn memang dia dan kawan saya tetanggAN.
Kami kembali lewat Surabaya trus ke Kediri. Dan saya melanjutkan pulang dengan kereta api.
Memang ada hal yg tidak menyenangkan yang membuat cerita sedih di balik itu. Namun tetaplah tidak mengurangi rasa syukur ku akan nikmatnya perjalanan walupun tongpes Dr pergi sampai pulang hahahahaha.
Happy acupresure and Travelling
To be contiue next story
Monday, 21 August 2017
Trip maratua, sangalaki, kakaban ( Part 1 )
Akhirnya salah satu impianku tercapai juga pergi ke 3 pulau ini di Berau. Semuanya berkat mantan bosku. Beliau menghubungi aku untuk memintaku menjadi guidenya selama di trip ke sana membawa 2 anak gadisnya.
Aku pun menyarankan dia mengambil penerbangan Sriwijaya siang dari Jakarta. Pesawat datang telat pada hari itu 2 Oktober 2016 sekitar jam 9 malam. Saya putuskan menginapkan mereka di hotel di Tanjung. Esok harinya baru berangkat ke Tanjung batu.
Pagi sekitar jam 5an kami sudah bersiap siap berangkat ke sana. Saya mencoba menghubungi orang yang ku kenal untuk peminjaman speedboat. Deal dengan harga 2,5 juta pp keliling pulau Dr Tanjung batu, Derawan, keliling pulau dan esoknya menjemput kami kembali.
Tiba di Tanjung batu sktar jam 7.30 pagi. Kami sarapan dulu di salah satu warung makan yang sudah buka. Sktar pkul 8.30 kami sudah bersiap menaiki speed boat ke pulau derawan untuk mencari penginapan.
Kami memutuskan menginap di penginapan pelangi tepi pantai. 300rb permalam tambah extra bed 1. 100rb. Dengan fasilitas ac tanpa tv dan mendapatkan breakfast.
Setelah mempersiapkan bekal kami yakni minuman dan nasi bungkus, kami berangkat untuk keliling 3 pulau sekitar pukul 10 pagi.
Dari pulau Derawan ke maratua katanya memakan waktu sekitar 2 jam lebih. Ternyata wow ombaknya begitu extrem. Tak ku bayangkan situasinya seperti itu. Ombak seringkali mengguyur aku sebab aku duduk di tepi. Aku khawatir dengan 2 anak remaja mantan bosku. Tapi ku lihat mereka senang dan tidak takut. Motoris kami cukup handal mengendarai speedboat.
Dan akhirnya tiba juga di pulau Maratua. Di sana kami memulai SNORKLING. Tapi seperti biasanya aku hanya duduk di speed boat hahaha. Hanya menyaksikan mereka bersnorkling dengan bahagia.